![]() | |
mentimun siap panen |
Mentimun atau Cucumis sativus merupakan tanaman yang bisa
beradaptasi pada berbagai jenis iklim. Namun, kondisi budidaya mentimun
lebih maksimal di iklim kering dengan penyinaran penuh pada suhu 21-27oC.
Sedangkan ketinggian ideal untuk budidaya mentimun adalah 1000-1200
meter dari permukaan laut. Meskipun begitu mentimun masih bisa ditanam
didataran rendah.
Budidaya mentimun organik membutuhkan perawatan ekstra, karena
tanaman ini rentan terhadap hama dan cuaca. Mentimun akan lebih bagus
ditanam pada tanah yang mengandung hara organik cukup banyak. Tekstur
tanah yang baik bagi tumbuh kembang tanaman ini berkadar liat rendah
dengan pH 6-7.
Karena
sifat tanaman ini yang rentan terhadap perubahan suhu dan cuaca. Cara
paling tepat adalah dengan metode pembibitan secara generative atau
biji. Pilih biji dengan menyeleksi dari buah mentimun yang bagus, dan
tidak busuk. Cuci biji dari buah mentimun yang sudah benar-benar tua dan
masak, ayak biji pada air mengalir untuk menghilangkan lendirnya. Pilih
biji yang tenggelam, kemudian jemur selama 2 hari. Simpan biji selama 2
bulan agar rasa dornamnya hilang, biji yang disimpan dengan tepat dapat
bertahan hingga 1 tahun.
Penyiapan benih budidaya mentimun
Budidaya mentimun biasanya memperbanyak tanaman melalui biji. Cara
mendapatkan benih yang baik adalah dengan menyeleksi mentimun yang
pangkalnya kecil namun buahnya panjang dan besar. Biarkan buah mentimun
tersebut masak dipohon. Setelah terlihat akan membusuk petik buah
tersebut dan diamkan selama satu malam. Keesokannya buah dibelah dan
dikerok bijinya. Lalu masukkan kedalam wadah yang bersih dan biarkan
kembali selama satu malam.
Setelah itu, ayak biji mentimun di air mengalir sampai selaput yang
menyelubunginya hilang. Untuk memudahkan pengelupasan selaput, campurkan
halus abu pada benih tersebut. Pada waktu pengayakan lakukan sortasi
biji. Pilih biji yang tenggelam, tidak hanyut terbawa aliran air.
Kemudian jemur biji mentimun selama 2 hari. Setelah dijemur sebaiknya
biji dikemas dalam botol kaca yang bersih. Simpan biji tersebut selama
1-2 bulan sebelum digunakan untuk menghilangkan masa dormannya. Benih
yang disimpan dengan baik bisa bertahan hingga satu tahun.
Sehari sebelum budidaya mentimun dilakukan, siapkan benih dengan cara
direndam dalam air hangat selama 3-5 jam kemudian letakkan di kain
basah dan lembab. Setelah 15-24 jam biasanya akan tumbuh tunas dari
biji-biji tersebut, dan benih mentimun siap untuk ditanam.
Penanaman budidaya mentimun
Sebelum penanaman ada langkah – langkah dan cara menanam mentimun
organik yang harus diikuti, yaitu, rendam benih ke dalam air hangat
selama 3-5 jam, lalu setelah selesai, letakkan biji diatas kain basah
dan lembab maka nantinya akan muncul tunas dari biji tersebut setelah
15-24 jam.
Sebelum menanam, pertama bajak tanah sedalam 20 - 30 cm. Tanah dengan pH kurang dari 6 dapat diberikan kapur dolomit sekitar 1 - 2 ton per hektar, tergantung dari keasaman tanah. Campurkan dengan tanah tersebut dan diamkan selama sekitar 1 - 2 minggu.
Buat bedengan, lebar 1 meter, tinggi 30 cm, panjang sesuaikan dengan kebutuhan. Buat jarak antar bedengan sekitar 30 cm. Tutup bedengan menggunakan mulsa plastik agar media tetap lembab.
Buat lubang tanam dengan diameter 10 cm, setiap bedengan beri dua baris lubang tanam. Jarak antar lubang tanam adalah 40 cm dan jarak antar baris sekitar 50 - 60 cm.
Beri pupuk kandang, atau campuran antara kotoran ayam dan kotoran kambing atau kotoran sapi, perbandingan 1:1. Cara pemberian pupuk dapat ditebar dalam bedengan dan diaduk dengan tanah. Setelah diberi pupuk, lebih baik biarkan lahan selama 1 - 2 minggu.
Tanam biji yang telah bertunas, yang sudah disiapkan. Masukkan masing-masing 1 biji ke dalam 1 lubang tanam dan kemudian tutup menggunakan tanah. Siram setiap pagi hari dan sore hari. Setelah sekitar 2 hari biasanya benih – benih yang ditanam akan mulai tumbuh dan sudah bertunas.
Setelah 3 – 4 hari masa tanam, dapat diberikan tambahan pupuk, lebih baik menggunakan pupuk cair. Pupuk cair dibuat dengan bahan kotoran kambing matang dicampur dengan air. Komposisi 1 kg per 1 liter. Diamkan selama 1 minggu pupuk tersebut. Pemberian pupuk dapat dengan disiram, kebutuhan pupuk cair yaitu 1 liter / meter persegi.
Sebelum menanam, pertama bajak tanah sedalam 20 - 30 cm. Tanah dengan pH kurang dari 6 dapat diberikan kapur dolomit sekitar 1 - 2 ton per hektar, tergantung dari keasaman tanah. Campurkan dengan tanah tersebut dan diamkan selama sekitar 1 - 2 minggu.
Buat bedengan, lebar 1 meter, tinggi 30 cm, panjang sesuaikan dengan kebutuhan. Buat jarak antar bedengan sekitar 30 cm. Tutup bedengan menggunakan mulsa plastik agar media tetap lembab.
Buat lubang tanam dengan diameter 10 cm, setiap bedengan beri dua baris lubang tanam. Jarak antar lubang tanam adalah 40 cm dan jarak antar baris sekitar 50 - 60 cm.
Beri pupuk kandang, atau campuran antara kotoran ayam dan kotoran kambing atau kotoran sapi, perbandingan 1:1. Cara pemberian pupuk dapat ditebar dalam bedengan dan diaduk dengan tanah. Setelah diberi pupuk, lebih baik biarkan lahan selama 1 - 2 minggu.
Tanam biji yang telah bertunas, yang sudah disiapkan. Masukkan masing-masing 1 biji ke dalam 1 lubang tanam dan kemudian tutup menggunakan tanah. Siram setiap pagi hari dan sore hari. Setelah sekitar 2 hari biasanya benih – benih yang ditanam akan mulai tumbuh dan sudah bertunas.
Setelah 3 – 4 hari masa tanam, dapat diberikan tambahan pupuk, lebih baik menggunakan pupuk cair. Pupuk cair dibuat dengan bahan kotoran kambing matang dicampur dengan air. Komposisi 1 kg per 1 liter. Diamkan selama 1 minggu pupuk tersebut. Pemberian pupuk dapat dengan disiram, kebutuhan pupuk cair yaitu 1 liter / meter persegi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar